Profil dan Sejarah FC Barcelona

Futbol Club Barcelona

Profil dan Sejarah Barcelona - Klub sepakbola asal kota Catalan Spanyol ini mempunyai Julukan L'equip Blaugrana, Culers atau Culés dan Blaugranes/Azulgranas.

Profil Barcelona

Nama:Futbol Club Barcelona
Didirikan:29 November 1899
Alamat:Avenida de Arístides Maillol 08028 Barcelona
Negara:Spanyol
Stadion Kandang:Camp Nou
Warna Jersey:Biru Merah
Sponsor Utama:Rakuten
Kit Sponsor:Nike
Presiden Klub:Josep Maria Bartomeu
Pelatih:Ronald Koeman
Website:www.fcbarcelona.com
Email:oab@club.fcbarcelona.com
Telepon:+34 (902) 189 900
Faks:+34 (93) 411 2219

Sejarah FC Barcelona

Pada 22 Oktober 1899, Joan Gamper yang merupakan Pelopor berdirinya tim ini memasang iklan yang berisi keinginannya membentuk klub sepak bola di surat kabar Los Deportes.

Ternyata iklan yang ia terbitkan ini mendapatkan repon positif dari orang-orang Catalan yang kemudian berlanjut ke pertemuan pendirian klub Barcelona.

Meeting yang berlangsung pada 29 November di Gimnasio Solé itu dihadiri oleh Walter Wild (direktur pertama klub), Lluís d'Ossó, Bartomeu Terradas , Otto Kunzle, Otto Maier, Ducal Enric, Pere Cabot, Carles Pujol, Josep Llobet, John Parsons, & William Parsons kemudian lahirlah FC Barcelona.

Barca yang baru berdiri kala itu memulai perjalanannya dengan cukup sukses.

Tiga tahun setelah Blaugrana didirikan, Mereka langsung mampu masuk final ajang Copa Del Rey 1902 (Edisi Pertama). sayangnya dalam laga ini mereka kalah dari tim Bizcaya.

Setelah kekalahan tersebut blaugrana mulai bangkit dan memenangkan kompetisi sebanyak delapan kali dalam rentang waktu itu dan tahun 1928.

Pencapaian tersebut menjadi salah satu prestasi tertinggi sepanjang Sejarah Barcelona.

Tahun berikutnya, mereka mampu menjuarai edisi perdana La Liga sebelum memasuki periode penurunan kondisi tim karena konflik politik yang sedang berlangsung di negara itu.

Masa Perang Saudara Spanyol

Konflik yang semakin membesar menyebabkan pecahnya Perang Saudara Spanyol dan awal rezim Franco

Konflik ini juga berimbas pada Gamper, ia dideportasi dari spanyol karena alasan politik.

Beberapa tahun kemudian dia meninggal karena bunuh diri. posisinya sebagai direktur Blaugrana lalu digantikan oleh Josep Sunyol yang merupakan seorang politisi sayap kiri.

Keputusan Sunyol untuk menjabat sebagai direktur El Barca membuatnya terbunuh setelah dieksekusi oleh rezim Franco pada tahun 1938.

Dari sudut pandang politik, klub ini memiliki masa-masa sulit Selama rezim Franco, mereka bahkan sebenarnya dipaksa untuk mengubah namanya menjadi Barcelona Club de Futbol. serta mengganti warna jersey untuk menghapuskan identitas Catalan dalam klub ini.

Era Kejayaan

Azulgranas mengalami masa kejayaan dalam Dua dekade berikutnya. Pada periode 1942 hingga 1957 El Barca mampu mengklaim lima gelar La Liga dan lima trofi Copa del Rey.

Bersamaan dengan pindah nya kandang Barcelona ke Stadion Camp Nou (Nou Camp) Ofisial klub juga memutuskan menunjuk Helenio Herrera sebagai manajer baru tim.

Di bawah asuhan Herrera serta kepemimpinan Kapten Luis Suárez, El Barca memenangkan dua La Liga berturut-turut & satu Copa del Rey dalam kurun waktu tiga tahun.

Meskipun El Barca mencatatkan sejarah sebagai tim pertama yang mengalahkan Real Madrid di Piala Eropa, pada dasarnya sebagain besar era 60-an menjadi waktu yang mengecewakan bagi para pendukung klub.

Dimana saat itu Di Stefano bersama Real Madrid sedang berada di masa jayanya membuat Barcelona harus puas dengan dua trofi Copa del Rey selama satu dekade.

Ironisnya, ini akan terus berlanjut dalam beberapa tahun mendatang dan akan di ingat sebagai masa-masa kelam dalam Sejarah Barcelona.

Pengaruh Johan Cruyff

Bergabungnya Johan Cruyff ke Barcelona Pada tahun 1973 salah satu alasan yang membuat El Barca kembali hidup.

Setahun setelah kedatangan bintang Belanda ini blaugrana berhasil mengklaim gelar La Liga pada tahun 1974 untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun terakhir.

Walaupun tidak stabil di liga, akan tetapi Barca sukses di kompetisi berformat Turnamen (Cup). Selama periode ini, El Barca memenangkan empat Copa del Reys dan dua Piala Winners.

Pada tahun 1979, Cruyff memberikan ide kepada klub untuk mendirikan akademi sepakbola yang berprinsip sama dengan Akademi Pemuda Ajax yang terkenal.

Usulannya akhirnya diterima, dan sebuah bangunan tua bernama La Masia diubah menjadi markas Akademi.

Pada tahun-tahun berikutnya, La Masia menjadi akademi sepak bola paling dihormati di seluruh dunia, yang dikenal banyak melahirkan pemain-pemain bintang seperti Josep "Pep" Guardiola, Cesc Fabregas, Gerard Piqué dan Lionel Messi.

Era Dream Team

Setelah Cruyff pensiun, ia kemudian kembali ke klub, dan menjabat sebagai Manajer.

Dia kemudian memamerkan idenya untuk membuat "Dream team" yaitu menggabungkan pemain lokal seperti Josep "Pep" Guardiola dan Txiki Begiristain dengan pemain bintang internasional seperti Michael Laudrup, Romário dan Hristo Stoichkov dala satu tim. 

Filosofi sepakbola yang dibawa Cruyff ke klub juga menjadi batu loncatan terciptanya sistem tiki-taka.

Di bawah arahan Cruyff, El Barca merebut empat gelar La Liga berturut-turut, dua trofi Copa del Rey, satu Piala Winners, serta satu trofi Piala Eropa (sekarang Liga Champions) pertama mereka.

Selain itu, ​​Cruyff juga merupakan orang yang membuka jalan bagi pemain internasional Belanda terkenal lainnya untuk bermain di Azulgranas.

Pemain tim Oranye yang bermain di blaugrana kemudian di sebut dengan "Dutch connection".

Ronald Koeman, Patrick Kluivert dan Giovanni van Bronckhorst merupakan pemain belanda yang memiliki karir cemerlang dan meninggalkan jejak besar di klub ini.

Kepergian ​​Cruyff dari klub pada tahun 1996 tak membuat pengaruh Belanda di tim ini memudar karena posisinya sebagai pelatih kemudian di ambil oleh Louis van Gaal yang merupakan orang Belanda. Di bawah arahan Menajer Luis Van Gaal, Azulgranas memenangkan dua La Liga, dua Copa del Rey, dan satu Piala Winners.

Dominasi Barcelona

Kepergian Luis Figo ke Real Madrid pada tahun 2000 terbukti menjadi pukulan berat bagi Barca dan terlalu sering bergonta-ganti personel membuat ambisi mereka untuk menguasai eropa terhenti.

Hingga pada 2005 kedatangan pelatih asal Belanda lainnya membawa angin segar.

Sama seperti Cruyff dan Van Gaal, Rijkaard kemudian membentuk tim bertabur bintang dengan memadukan pemain internasional seperti Ronaldinho dan pemain asli Spanyol seperti Carles Puyol, Xavi dan Andrés Iniesta.

Selama waktu nya di Barca, Rijkaard mempersembahkan dua La Liga dan satu trofi Liga Champions untuk tim ini.

Tiki-Taka Guardiola 

Pada 2008 Dewan klub menunjuk Pelatih Tim B Barcelona, Pep Guardiola sebagai manajer klub.

Metode kepelatihannya berfokus terutama pada tiki-taka yang sekarang terkenal, gaya permainan menggabungkan kegemaran Cruyff untuk passing cepat dan gerakan konstan dengan mempertahankan kepemilikan bola. 

Kesuksesan Tiki-Taka Guardiola plus kehadiran Lionel Messi di skuad tim ini mengubah El Barca menjadi klub paling dominan di dunia.

Selama empat tahun menjabat sebagai pelatih Barca, ia mempersembahkan tiga title La Liga Spanyol, dua Copa del Reys dan dua trofi Liga Champions pada tahun 2008 serta 2012.

Sampai hari ini, meskipun Guardiola tidak lagi melatih blaugrana, akan tetapi filosofi dan gaya bermain Tiki-Taka masih digunakan oleh pelatih baru Azulgranas.

El Barca masih menjadi salah satu klub yang mampu memenangkan Trofi setiap tahunnya baik di level domestik maupun eropa mengungguli Valencia, Sevilla, serta Atletico Madrid.

Era Bartomeu

Treble Winners kedua

Di era kepemimpinan Presiden Bartomeu, Barcelona masih terus memenangkan gelar-gelar bergengsi. Di mulai pada musim 2014-15, dengan memenangkan memenangkan treble pada musim 2014-15, setelah merengkuh gelar La Liga, Copa del Rey dan Liga Champions, dan menjadi tim Eropa pertama yang memenangkan treble dua kali. Pada tanggal 17 Mei, klub merebut gelar La Liga ke-23 mereka setelah mengalahkan Atlético Madrid. Ini adalah gelar La Liga ketujuh Barcelona dalam sepuluh tahun terakhir.

Pada tanggal 30 Mei, El Barca mengalahkan Athletic Bilbao di final Copa del Rey di Camp Nou.  Pada tanggal 6 Juni, Barcelona memenangkan final Liga Champions setelah mengalahkan lawan mereka, Juventus dengan skor 3-1.

Trio penyerang Barcelona, ​​Messi, Suárez dan Neymar, dijuluki "MSN", mencetak 122 gol di semua kompetisi, terbanyak dalam satu musim untuk trio penyerang dalam sejarah sepak bola Spanyol.

Pada 11 Agustus, Barcelona memulai musim 2015-16 dengan memenangkan rekor bersama Piala Super Eropa kelima setelah mengalahkan Sevilla 5–4 di Piala Super UEFA 2015.

Mereka mengakhiri tahun itu dengan kemenangan 3-0 atas klub Argentina River Plate di final Piala Dunia Antarklub 2015 pada 20 Desember untuk memenangkan trofi untuk ketiga kalinya, dengan Suárez, Messi dan Iniesta sebagai tiga pemain teratas turnamen.

Piala Dunia Antarklub adalah gelar internasional ke-20 Barcelona, ​​rekor yang hanya disamai oleh klub Mesir Al Ahly. Dengan rekor 180 gol yang mereka ciptakkan pada tahun 2015 di semua kompetisi, menjadikan Barcelona sebagai tim terbanyakmencetak gol dalam satu tahun kalender, sekaligus memecahkan rekor Real Madrid 178 gol yang diciptakan pada tahun 2014.

2016 - Sekarang

Walaupun El Barca belum bisa memenangkan kembali trofi UCL, akan tetapi mereka masih mampu merengkuh trofi-trofi domestik Seperti Laliga, Copa del rey, dan Supercopa de Espana.

Trofi Barcelona

Gelar Domestik

  • La Liga (26): 1929, 1944–45, 1947–48, 1948–49, 1951–52, 1952–53, 1958–59, 1959–60, 1973–74, 1984–85, 1990–91, 1991–92, 1992–93, 1993–94, 1997–98, 1998–99, 2004–05, 2005–06, 2008–09, 2009–10, 2010–11, 2012–13, 2014–15, 2015–16, 2017–18, 2018–19
  • Copa del Rey (30): 1909–10, 1911–12, 1912–13, 1919–20, 1921–22, 1924–25, 1925–26, 1927–28, 1941–42, 1950–51, 1951–52, 1952–53, 1956–57, 1958–59, 1962–63, 1967–68, 1970–71, 1977–78, 1980–81, 1982–83, 1987–88, 1989–90, 1996–97, 1997–98, 2008–09, 2011–12, 2014–15, 2015–16, 2016–17, 2017–18
  • Supercopa de España (13): 1983, 1991, 1992, 1994, 1996, 2005, 2006, 2009, 2010, 2011, 2013, 2016, 2018
  • Copa Eva Duarte (3): 1948, 1952, 1953
  • Copa de la Liga (2): 1983, 1986

Gelar Eropa

  • Champions League (5): 1991–92, 2005–06, 2008–09, 2010–11, 2014–15
  • Cup Winners' Cup (4): 1978–79, 1981–82, 1988–89, 1996–97
  • UEFA Super Cup (5): 1992, 1997, 2009, 2011, 2015
  • Inter-Cities Fairs Cup (3): 1955–58, 1958–60, 1965–66

Gelar Dunia

  • FIFA Club World Cup (3): 2009, 2011, 2015